KABAR INDONESIA ONLINE
IPTEKES

Tim PKM FIKK Prodi IKOR UNESA Mengadakan PELATIHAN Therapy DANCE Movement untuk SYNDROME MENOPAUSE Wanita di USIA 50-60 Tahun

SuraBaya-KIO. Tim PKM Prodi IKOR UNESA mengadakan PELATIHAN Therapy Dance Movement untuk wanita usia 50-60 tahun yang memiliki Syndrome Menopause. Kegiatan ini merupakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kebijakan Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK). Kegiatan ini diadakan dari bulan JUNI hingga OKTOBER 2024 yang berlokasi di di Perumahan Babatan Pratama, Wiyung, SuraBaya. Kegiatan ini dikoordinir oleh Dr. Noortje Anita Kumaat, M.Kes. sebagai Ketua, Dr. Soni Sulistyarto, M.Kes., Ratna Candra Dewi, S.KM., M.Kes., Ika Nurmaya, S.K.M., M.Kes., dan A Burhanuddin K. N., S.Pd., M.Kes. sebagai anggota tim. Kegiatan ini BERMITRA dengan Club Line Dance Queen, Lokasi Perumahan Babatan Pratama, SuraBaya.

Kenapa MENOPAUSE ?. Menopause adalah berakhirnya SIKLUS menstruasi secara ALAMI yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun. Seorang wanita dapat dikatakan sudah MENOPAUSE bila tidak lagi mengalami MENSTRUASI selama 12 bulan berturut-turut. MENOPAUSE tidak hanya ditandai dengan berhentinya MENSTRUASI. Wanita yang telah MENOPAUSE juga mengalami banyak PERUBAHAN, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hingga hasrat SEKSUAL. Selain itu, wanita yang sudah menopause juga tidak bisa HAMIL lagi. Sindrom Menopause berdampak pada PENURUNAN kualitas hidup perempuan menopause.

Keluhan menopause terbanyak yang dirasakan adalah NYERI pada PERSENDIAN dan OTOT (76,7%), gangguan seksual (75,1 %), gangguan tidur (72,7%), kelelahan fisik dan mental (72,2%), gangguan berkemih (64,8%), keluhan vagina kering (57,8%), keluhan vasomotor (51,5%), iritabel (30,2%), gangguan kardiovaskular (26,3%), dan depresi (22,0%). Aktivitas fisik (olahraga) pada wanita menopause memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup mereka. Dance Movement adalah salah satu AKTIVITAS fisik yang digemari pada Wanita usia 50-60 tahun.

Terapi DANCE Movement yang dilakukan 2 kali per MINGGU selama 4 bulan memiliki dampak POSITIF terhadap kualitas hidup PENDERITA. Hal ini bisa dilihat dari KUISIONER tentang KUALITAS hidup atau Quality of Life Quisioner (QOL) yang diisi oleh PESERTA sebelum dan sesudah TERAPI. Selain itu penurunan GEJALA menopause juga berkurang setelah terapi, hal ini terbukti dari kuisioner Menopause Rating Scale (MRS) yang berfungsi untuk MENGUKUR tingkat KEPARAHAN gejala menopause. Hasil dari kuisioner MRS menunjukkan bahwa gejala menopause yang dialami peserta menurun serining semakin runtinnya terapi yang diberikan.

Widyastutuk, selaku Ketua Line Dance QUEEN Perumahan Babatan Pratama SuraBaya menuturkan, “program Therapy Dance Movement sangat MEMBANTU PENDERITA Syndrome Menopause untuk MENGURASI keluhan-keluhan yang mereka alami sehingga mereka merasa lebih SEHAT secara JASMANI dan ROHANI. Penurunan gejala-gejala tersebut menjadi FAKTOR utama meningkatnya kualitas hidup mereka dari hari ke hari. Sebaiknya program seperti ini DILAKUKAN secara MASAL supaya dampaknya bisa DIRASAKAN masyarakat lebih luas, ”tutur Widyastutik. HEL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PIM-RED

butuh BANTUAN atau PERTOLONGAN

hubungi RED-AKSI di TELEGRAM kami

hubungi RED-AKSI
ingin NGOBROL ?
butuh BANTUAN atau PERTOLONGAN ?