sebuah SYAIR dari seorang petarung JALANAN
Di Bawah FlyOver Peterongan
Di bawah LENGKUNG baja dan beton
FlyOver Peterongan menjadi SAKSI
KOPI hangat MENGUAP perlahan
Di tangan yang LELAH namun tak GENTAR.
Rekan-rekan BERKUMPUL,
Bukan sekadar BERBAGI cerita,
Tapi menyalakan obor HARAPAN
Dalam TULISAN yang MELINTASI zaman.
JURNALIS adalah Saksi MATA,
WARTAWAN adalah TELINGA,
Di bawah SINAR lampu kota
Kami mencari MAKNA di balik FAKTA.
Kopi PAHIT manis menyatu,
Seperti perjalanan HIDUP yang PILU
Namun SEMANGAT tak pernah RUNTUH,
Menggali KEBENARAN di selah DEBU.
PETERONGAN menjadi PANGGUNG kecil,
Bersama PENA dan HATI yang tanpa GENTAR,
Kami susun kalimat-kalimat BERMAKNA,
Agar DUNIA mendengar, agar DUNIA paham.
Hidup JURNALIS, hidup yang MEMBANGUN,
Bukan hanya soal BERITA,
Tapi juga PERJUANGAN jiwa,
MENYUARAKAN yang tak dapat BERSUARA.
Di bawah FlyOver ini KAMI berdiri,
Dengan KOPI dan TEKAD,
Membicarakan MASA DEPAN,
Dalam ALUNAN kata, kami MELAWAN lupa
CANDRA